MANFAAT MINYAK KEMIRI

MANFAAT MINYAK KEMIRI

Selain sebagai bahan dasar bumbu makanan, kemiri juga banyak kegunaannya. Mulai dari kesehatan, industri, pengawet maupun kecantikan. Kemiri mentah atau kemiri yang belum diolah terdapat kandungan saponin dan phorbol yang sedikit beracun. Tetapi minyak kemiri tidak menimbulkan iritasi, bahkan jika terkena mata skalipun. Sekarang minyak kemiri dijual secara bebas dan masa mampu bertahan selama 5 hingga 8 bulan di dalam suhu ruang.

Berbagai manfaat yang dapat kita dapat dari minyak kemiri diantaranya:

Didalam industri minyak kemiri yang sudah di proses dapat digunakan sebagai bahan bakar diesel. dalam pabrik kayu, minyak kemiri dapat digunakan sebagai bahan pengawet kayu, penghambat panas,campuran cat, dan bisa juga sebagai bahan pengganti karet.

Didalam bidang kesehatan dan kecantikan bisa dilihat dari kandungannya.

kandungan Aam Oleic(15%) atau asam lemak alami digunakan sebagai bahan utama pengelmulsi dalam pembuatan sabun,melunakan, dan pelarut dalam Aerosol. Kandungan Asam Oleat atau lemak tidak jenuh rantai  tunggal yang berfungsi mengurangi kolestrol jahat didalam tubuh manusia.

Kandungan Asam Linoleic (40%) atau asam lemak tak jenuh omega 6 diggunakan untuk produk produk kecantikan, karena berfungsi sebagai bahan antiradang, dapat melembabkan , dan mencegah timbulnya jerawat.

Kandungan Linolenic(kurang dari 30%) atau asam lemak omega 3 digunakan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Karena kandungannya ini lah tidak heran banyak produk produk kecantikan yang menggunakan bahan dasar minyak kemiri. Diantaranya  manfaat minyak kemiri yang sering kita gunakan : \

shampoo dan sabun menggunakan bahan dasar minyak kemiri.

bisa digunakan untuk dioleskan pada kulit

bisa digunakan sebagai conditioner rambut

sebagai bahan untuk menumbuhkan dan menyuburkan rambut.

sebagai bahan obat pencahar, obat diare berdarah, obat sakit kepala, demam, dan sendi bengkak.

Namun dunia medis masih meneliti kegunaan kemiri sebagai obat  yang disebutkan sebelumnya tidak bisa menjadi tolak ukur untuk digunakan pada manusia. Sehingga  diperlukan penelitian lebih lanjut yang relevan untuk dapat menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut.

berbeda pada bidang industri yang mana kegunaannya sudah teruji, Sehingga terus dipakai hingga saat ini.