Dalam urusan mental health atau gangguan mental health, ada saatnya orang mengalami psikosis, atau dimana seseorang merasa sulit dalam membedakan mana yang kenyataan mana yang imajinasi. Karena dia bisa merasa itu sama. Mereka bisa meyakini bahwa imajinasinya itu adalah sebuah kenyataan. Sehingga dia menjadi sulit membedakannya. Dan untuk psikosis ini bisa dipicu oleh beberapa hal. Selain bisa dipicu dari masalah atau gangguan mental, bisa juga dipicu oleh adanya gangguan otak pada penderita. Sehingga itu bisa menyebabkan komplikasi pada otak seseorang.
Psikosis Ternyata Bisa Disebabkan Oleh Berbagai Macam Faktor
Beberapa penyakit yang menyerang atau mempengaruhi gangguan otak ada beberapa penyakit mental bisa seperti halusinasi dan delusi. Dan untuk gangguan yang memicu gangguan otak ada penyakit parkinson, hiv atau aids, alzheimer, dementia, lupus, malaria, huntington, sifilis, kista otak atau dikenal juga dengan tumor otak, stroke, cedera otak dan multiple sclerosis. Selain itu juga ada faktor luar yang bisa memicu juga akan terjadinya psikosis, tidak selamanya itu datang dari gangguan masalah otak atau mental.
Ada juga faktor luar seperti seseorang memiliki riwayat keluarga yang mengalami gangguan masalah mental atau psikosis. Atau seseorang pernah mengalami beberapa kejadian besar seperti mengalami kehilangan, pelecehan seksual, masalah finansial, dan lainnya yang benar-benar menghabiskan tenaga dari si penderita. Atau juga kalau ada orang yang mengalami kecanduan pada alkohol ataupun narkoba dan obat-obat tertentu.
Kita juga bisa mengenal atau mengetahui bahwa kita mengalami psikosis karena beberapa hal, ada beberapa gejala yang bisa menandakan kita mengalami psikosis antara lain kita bisa mengalami delusi atau waham dan halusinasi. Dan untuk waham sendiri, itupun masih dibagi beberapa bentuk misalnya, waham kebesaran, waham cemburu, waham penganiayaan, dan waham somatik. Dan belum tentu semua orang yang mengalami psikosis. Dan selain itu si pengidap juga bisa mengalami halusinasi. Jika orang mengalami psikosis, dia bisa mengalami kesulitan dalam berhubungan atau berkomunikasi dengan orang, memiliki gangguan tidur, merasa bingung, ada keinginan bunuh diri dan lainnya.